Grand Jury Tangani Kasus Polisi Salah Masuk Apartemen dan Bunuh Tetangga

Grand Jury Tangani Kasus Polisi Salah Masuk Apartemen dan Bunuh Tetangga – Seorang polisi Dallas secara tidak sengaja masuk ke apartemen dan menembak serta membunuh tetangganya di rumahnya. Kasus ini akan disidangkan oleh dewan juri, yang akan memutuskan kejahatan yang lebih berat daripada pembunuhan biasa.

Grand Jury Tangani Kasus Polisi Salah Masuk Apartemen dan Bunuh Tetangga

 Baca Juga : Pengacara Amber Disalahkan Hakim Guyger atas Logika Hukum Dalam Pembunuhan Botham Jean

dallasda – Jaksa Wilayah Dallas Faith Johnson (Faith Johnson) mengatakan Senin (10/9) bahwa pihaknya akan terlebih dahulu mengumpulkan informasi mengenai polisi wanita kulit putih Amber Guyger pada Kamis malam (6/9). Bukti penembakan yang fatal. Amber memberi tahu pihak berwenang bahwa dia salah mengira apartemennya sendiri untuk memasuki apartemen.

Beliau setelah itu menembak tetangganya, seseorang pria berkulit gelap, yang terletak di dalam kondominium itu. Korban diidentifikasi selaku Botham Jean, berumur 26 tahun.

Amber dibekuk Minggu malam( 9 atau 9) serta ditahan di suatu bui di area Kaufman saat sebelum dibebaskan dengan duit agunan.

Pengacara Jean: Mengapa Amber Baru Ditangkap Tiga Hari Setelah Pembunuhan?

Pengacara keluarga korban mempersoalkan kenapa diperlukan durasi sampai 3 hari untuk otorita berhak buat membekuk serta mengajukan desakan kepada Amber. Salah seseorang pengacara berkata Amber sepatutnya dibekuk pada malam penembakan itu pula.

Mereka pula mempersoalkan kenapa– bersumber pada laporan- laporan alat– Amber sedemikian itu kilat memakai daya yang memadamkan kepada Botham Jean.

Kala ditanya kenapa Amber diijinkan buat ditahan di tempat lain tidak hanya di bui area Dallas, Johnson berkata ketetapan itu terbuat oleh Texas Ranger, yang pula menyelidiki permasalahan ini.

Amber Salah Masuk Apartemen, Tembak Pemilik Rumah dalam Kegelapan

Mengambil seseorang administratur penegak hukum yang tidak diidentifikasi namanya, suratkabar Dallas Morning News memberi tahu kalau Amber terkini saja memberhentikan era kegiatan 15 jam kala beliau– dengan sedang menggunakan sebentuk– kembali ke apartemennya di area South Side Flats, dimana beliau serta Jean bersama bermukim.

Amber parkir di lantai 4, bukan di lantai 3 di mana apartemennya terletak.

Kala membuka pintu kondominium di lantai 4, yang tidak dikunci, pintu itu terbuka. Situasi kondominium hitam sebab lampu mati. Bagi suratkabar itu, Amber memandang wujud di dalam kemalaman. Beliau merumuskan kalau apartemennya sudah dibobol seorang, beliau menarik senjatanya serta menembak 2 kali. Kala menghidupkan lampu, Amber terkini mengetahui kalau beliau sudah terletak di bagian kondominium yang salah.

Walikota Dallas Mike Rawlings hari Senin( 10 atau 9) pula berkata kalau Amber sudah parkir di lantai yang salah.

Botham Jean dikabarkan tewas sebab cedera bertembakan di dada. Otorita berhak melaporkan beliau tewas sebab pembantaian.

Bunda Jean berkata regu interogator tidak memberitahunya apa yang sesungguhnya terjalin. Dalam rapat pers, Allison Jean berkata beliau bertanya banyak perihal, namun diberitahu kalau belum terdapat balasan yang bisa diserahkan.

Baca Juga : Sejarah Berdirinya Universitas Corpus Christi College, Cambridge 

Benjamin Crump Wakili Keluarga Jean di Pengadilan

Keluarga itu memohon Benjamin Crump buat menggantikan permasalahan itu di majelis hukum. Crump sempat menggantikan keluarga Trayvon Martin serta Michael Brown.

“ Masyarakat kulit gelap di Amerika sudah dibunuh oleh polisi dengan metode yang sangat susah diyakini,” ucap Crump serta mengambil sebagian ilustrasi,“ kala memandu alat transportasi” serta“ berjalan di pemukiman.”“ Saat ini kita dibunuh kala terletak di dalam kondominium kita sendiri,” ucapnya cemas.

Satu hari sehabis kejadian penembakan itu, Kepala Polisi U. Renee Hall berkata grupnya hendak mengajukan desakan pembantaian kepada Amber. Namun hari Sabtu( 8 atau 9) Hall berkata Texas Ranger sudah memohon departemennya buat menunda perihal itu sebab mereka mendapatkan data terkini serta mau menyelidiki lebih jauh saat sebelum mengajukan desakan hukum.

Beskal area pula berpeluang buat mengantarkan desakan yang lebih sungguh- sungguh pada grand jury.

Hall berkata sudah mengutip ilustrasi darah Amber buat dicoba apakah memiliki alkohol serta narkoba, namun hasilnya belum diluncurkan.

Bunda Jean bertanya apakah suku bangsa jadi aspek pembantaian itu. Putranya dibesarkan di negeri kepulauan di Karibia, St. Lucia, saat sebelum kuliah di Arkansas.“ Bila beliau berkulit putih, apakah hendak berlainan? Apakah polisi itu hendak bereaksi berlainan,” pertanyaan Jean.

Insiden Penembakan Ini Bukan yang Pertama bagi Amber

Botham Jean bukan orang awal yang ditembak Amber. Pada 12 Mei 2017, kala lagi bekerja, beliau pula menembak seseorang pria bernama Uvaldo Perez.

Bagi statment tercatat yang dikeluarkan kepada Perez, polisi kala itu lagi mencari seseorang terdakwa kala memohon dorongan Amber serta seseorang polisi lain, buat menolong polisi ketiga. Perez pergi dari mobil serta jadi kasar kepada polisi. Amber memicu“ taser”– semacam senjata buat mematahkan terdakwa dengan arus listrik– yang setelah itu direbut oleh Perez. Amber menarik senjatanya serta menembak Perez, melukainya di bagian perut. seperti yang dilansir voaindonesia.com